loading…
Harga gabah dan jagung akan mengalami kenaikan. Petani merontokkan gabah hasil panen padi di Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). FOTO/dok.SINDOnews
Kenaikan HPP juga berlaku bagi komoditas jagung menjadi Rp5.500 per Kg dari sebelumnya Rp5.000 per Kg. Adapun, HPP gabah mulai berlaku efektif 15 Januari dan HPP jagung 1 Februari 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan, Perum Bulog tetap menyerap kedua komoditas tersebut, sekalipun HPP-nya melonjak dari ketentuan sebelumnya.
“Sekarang yang disepakati kemarin berapa? Dana yang tersedia Rp22 triliun,” ujar Zulhas usai rapat koordinasi di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Pemerintah pun menugaskan Bulog untuk menyerap gabah dan jagung sepanjang 2025 ini, terutama jika kedua pangan dasar itu tidak terserap pasar dengan ketentuan HPP terbaru.
Zulhas mengatakan, pemerintah bakal memberikan subsidi bunga kepada Bulog. Sehingga, anggaran diyakini tidak menjadi hambatan bagi perusahaan saat menjalankan penugasan otoritas.
“Jadi gabah dan jagung yang tidak diserap pasar dengan harga itu, maka Bulog harus membeli karena itu nanti tantangannya, tentu kalau banyak, kalau anggaran karena pemerintah akan mensubsidi bunga, jadi sebetulnya tidak ada soal yang disubsidi nanti bunga,” paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan sudah menyepakati plafon pinjaman bunga murah untuk Bulog dan ID FOOD senilai Rp28,7 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk menyerap hasil produksi petani, nelayan, dan peternak sepanjang 2024. Nantinya, kedua perusahaan menyerap beberapa jenis pangan sesuai dengan cadangan pangan pemerintah (CPP).
Cadangan pangan yang dimaksud terdiri dari beras, jagung, kedelai, daging sapi, daging kerbau, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, dan ikan kembung.
“Kita lagi bahas bagaimana kalau stok itu milik pemerintah, jadi pengadaan sehingga anggarannya itu langsung bisa dikasih ke Bulog, jadi Bulog gak perlu bayar bunga lagi, kalau itu boleh Perpres-nya selesai berarti Bulog tambah lagi anggarannya, banyak bisa tambah Rp17 triliun lagi, jadi bisa beli lebih banyak lagi,” ungkap Zulhas.
(nng)