loading…
Berendam dalam air es menjadi favorit para atlet dan penggemar kebugaran. Ini karena manfaatnya yang banyak. Foto/ HIndustan Times
Dikutip Hindustan Times, sebuah studi yang diterbitkan Physiology & Behavior menyelidiki berendam air dingin , mengungkap efek menarik dari berendam dalam air dingin secara teratur pada kesehatan dan kesejahteraan.
Meski kebanyakan orang mengaitkan berendam dalam air dingin dengan pemulihan pasca-olahraga, efeknya yang lebih luas pada kesehatan mental dan emosional masih belum jelas. Studi sebelumnya sering menyoroti kelemahan paparan dingin ekstrem, seperti gangguan perhatian dan ingatan, tetapi ini melibatkan kondisi yang keras—air yang sangat dingin dan perendaman yang lama. Menyadari adanya celah, para peneliti di University of Central Lancashire mengeksplorasi protokol yang lebih realistis: 10 menit dalam air 10°C, tiga kali seminggu, selama sebulan. Detail yang mengerikan
Tiga belas relawan yang sehat, berusia sekira 21 tahun, menantang tantangan es. Peserta membenamkan diri mereka hingga pinggang atau dada dalam air dingin sementara kinerja kognitif, kualitas tidur, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dinilai sebelum, selama, dan setelah program empat minggu.
Mandi es telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi teknik ini telah berlangsung selama berabad-abad. Ini memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti mengurangi peradangan, meningkatkan suasana hati Anda, atau menghilangkan rasa sakit setelah latihan. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan karena berendam di air dingin menimbulkan risiko bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.
Mandi es telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi teknik ini telah berlangsung selama berabad-abad. Ini memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti mengurangi peradangan, meningkatkan suasana hati Anda, atau menghilangkan rasa sakit setelah latihan. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan karena berendam di air dingin menimbulkan risiko bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.
Namun, tidak semuanya membaik. Ukuran kebahagiaan dan suasana hati secara keseluruhan sebagian besar tetap tidak berubah, yang menunjukkan bahwa meskipun berendam dalam air dingin dapat menenangkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur, hal itu tidak serta merta meningkatkan kesejahteraan umum.
Hubungan antara berendam dalam air dingin dan manfaat kognitif dapat dikaitkan dengan respons fisiologis tubuh terhadap dingin, yang meliputi peningkatan aliran darah dan pelepasan endorfin. Selain itu, paparan dingin dapat “mengatur ulang” sistem saraf, mendorong relaksasi, dan mengurangi stres.
“Berendam dalam air dingin membantu tidur, terutama selama periode gangguan tidur yang nyata,” kata peneliti utama Robert Allan. Pengurangan kekhawatiran semakin menyoroti potensinya sebagai alat untuk menenangkan mental.
Yang menarik, penelitian ini tidak menunjukkan peningkatan suasana hati yang sering dilaporkan oleh perenang air terbuka. Mungkinkah karena tidak adanya “ruang biru” alami seperti danau dan laut atau keakraban saat berenang berkelompok? Faktor sosial dan lingkungan mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam peningkatan suasana hati daripada air dingin itu sendiri—subjek yang siap untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Meski temuannya menjanjikan, berendam di air dingin tidak cocok untuk semua orang. Kondisi seperti penyakit kardiovaskular atau hipersensitivitas dingin menimbulkan risiko, dan “respons syok dingin”—refleks tersentak tiba-tiba saat menyentuh air dingin—bisa berbahaya. Para ahli menekankan untuk memulai dengan perlahan, menggunakan pengaturan yang aman dan terkendali, serta berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan.
(tdy)