loading…
Bank Mandiri mengantongi laba bersih Rp47,17 triliun hingga November 2024, atau mengalami kenaikan 4,7% dari periode yang sama tahun lalu. Foto/Dok
Melansir laporan keuangan perseroan, sepanjang 11 bulan ini, jumlah kredit yang diberikan tumbuh 22,69% Rp1.283,44 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1.046.05 triliun.
Kemudian, Credit cost (CoC) BMRI berada di level 0,3 persen atau naik 28 bps secara year on year pada November 2024. Hasil ini membuat CoC selama periode 11 bulan terjaga di level 0,7 persen, lebih baik dari guidance full year 2024 konsolidasi manajemen di rentang ≤1 persen. Adapun peningkatan CoC secara tahunan disebabkan oleh low-base effect November 2023.
Adapun pendapatan bunga BMRI hingga periode ini tercatat sebesar Rp101,69 triliun, naik 14,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, beban bunga perseroan tercatat sebesar Rp33,14 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih BMRI per November 2024 tercatat sebesar Rp68,55 triliun.
Di samping itu, pendapatan komisi atau fee dan administrasi tercatat sebesar Rp15,99 triliun, serta pendapatan lainnya tercatat sebesar Rp7,96 triliun. Sementara itu BMRI mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp7,16 triliun, beban promosi sebesar Rp1,19 triliun dan beban lainnya sebesar Rp16,40 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BMRI per November tercatat sebesar Rp1.367 triliun, tumbuh 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara rinci, giro tercatat sebesar 581,49 triliun, tumbuh 17,90% dari sebelumnya Rp493,20 triliun.
Kemudian tabungan tercatat sebesar Rp505,02 triliun, naik 12,33% dari sebelumnya sebesar Rp449,56 triliun, serta deposito tercatat sebesar Rp280,55 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp249,46 triliun.
Lebih lanjut, meski melandai, Loan-to-Deposit Ratio BMRI tetap relatif tinggi di level 93,9% pada November 2024, salah satu yang tertinggi di antara big-four banks lainnya.
(akr)