loading…
PT Pertamina Drilling Services Indonesia mencatatkan kinerja sangat positif di awal tahun 2025. FOTO/Ilustrasi
Selain itu, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina itu juga mencatatkan productivity rig yang menggembirakan, dengan realisasi mencapai 113,5% dibandingkan dengan target YTD Januari 2025. Capaian ini menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam pengoperasian rig selama periode tersebut.
Realisasi sumur pengeboran pun melampaui ekspektasi yang ditetapkan, mencapai 46 sumur, atau 107% dari target YTD Januari 2025. Peningkatan ini disebut mencerminkan komitmen dan dedikasi Pertamina Drilling dalam mencapai target produksi sumur yang semakin optimal.
“Selain fokus pada produksi, Pertamina Drilling juga sangat memperhatikan aspek keselamatan kerja. Dalam setiap operasi pengeboran, perusahaan ini menerapkan standar keselamatan yang ketat dan melakukan pelatihan rutin bagi seluruh karyawan,” ungkap Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Avep menjelaskan, komitmen tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa setiap proses pengeboran berlangsung aman, serta menghindari potensi kecelakaan yang dapat merugikan pekerja dan lingkungan. “Komitmen Pertamina Drilling terhadap keselamatan ini telah diakui oleh berbagai lembaga, menjadikan mereka salah satu perusahaan pengeboran teraman di industri migas Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut, Avep mengatakan bahwa selama 17 tahun beroperasi, Pertamina Drilling juga telah menjadi salah satu pilar penting dalam upaya pencapaian produksi migas nasional. Perusahaan telah mengembangkan berbagai inovasi teknologi dalam sektor pengeboran migas. Perusahaan juga telah berhasil melakukan pengeboran di berbagai lokasi yang menantang di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.
“Dengan armada rig yang modern dan tenaga kerja yang terlatih, Pertamina Drilling mampu melakukan pengeboran dengan efisiensi tinggi dan risiko yang minimal. Hal ini tentunya sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional, sehingga hasil yang diperoleh dapat berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara,” tuturnya.
Dia menambahkan, Pertamina Drilling juga telah menjalin kolaborasi dengan berbagai perusahaan migas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pertamina Drilling juga memainkan peran penting dalam pengeboran sumur Migas Non-Konvensional (MNK), yang menjadi bagian vital dalam upaya peningkatan cadangan dan produksi migas nasional.
Pertamina Drilling saat ini memiliki dan mengoperasikan 50 rig, yang terdiri dari 47 rig onshore dan 3 rig offshore. Rig-rig tersebut tersebar diseluruh wilayah Indonesia baik dari regional 1 sampai dengan regional 4. Pertamina Drilling juga mengalokasikan 1 rig untuk Training Center.
“Ke depan, Pertamina Drilling berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Pertamina Drilling yakin dapat menghadapi tantangan yang ada serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam bidang energi,” tegas Avep.
(fjo)