loading…
Gervonta Davis Terancam Kehilangan Gelar, WBC Wajibkan Rematch Lawan Lamont Roach. Foto: Premier Boxing
Dalam duel tersebut, Roach yang berstatus underdog mampu menahan Davis hingga hasil majority draw. Salah satu momen krusial terjadi pada ronde kesembilan ketika Davis sempat berlutut setelah menerima pukulan jab dari Roach. Namun, Willis tidak menghitungnya sebagai knockdown, sehingga Davis tetap unggul secara perhitungan poin.
Davis mengklaim bahwa ia kehilangan keseimbangan akibat minyak rambut yang menetes ke matanya, sehingga terpaksa mengambil jeda untuk membersihkan wajahnya di sudut ring. Namun, berdasarkan aturan tinju, jika seorang petinju menyentuh kanvas setelah menerima pukulan, wasit seharusnya memberikan hitungan knockdown. Keputusan Willis untuk melanjutkan pertandingan tanpa hitungan membuat Roach kehilangan kesempatan menang.
Salah satu juri mencetak skor 115-113 untuk Davis, sedangkan dua lainnya memberikan skor imbang 114-114. Jika knockdown itu dihitung, Roach kemungkinan besar akan keluar sebagai pemenang dan merebut gelar WBA lightweight dari tangan Davis.
Setelah laga, Davis menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk langsung menggelar rematch. Namun, WBA melalui presidennya, Gilberto Mendoza, mengisyaratkan bahwa mereka dapat memaksakan pertandingan ulang demi menjaga kredibilitas olahraga ini.
“Saya rasa tidak ada keraguan bahwa pertandingan ulang harus terjadi. Ini bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi juga persepsi publik terhadap olahraga tinju dan bagaimana kita menegakkan aturan,” ujar Mendoza kepada The Ring.
Jika WBA secara resmi menginstruksikan rematch dan Davis menolak, mereka memiliki wewenang untuk mencabut gelar juara darinya. Padahal, dalam kontrak duel pertama, telah disertakan klausul pertandingan ulang, yang seharusnya mempermudah negosiasi.
Kini, keputusan ada di tangan Davis. Jika ingin mempertahankan sabuk juaranya, ia harus kembali menghadapi Roach dalam duel ulang yang diperkirakan akan menarik perhatian besar dunia tinju.
(sto)