loading…
Sejalan dengan mata uang Asia lainnya, nilai tukar rupiah selama sepekan perdagangan bergerak melemah terhadap USD. FOTO/Ilustrasi
Nilai tukar rupiah juga ditutup melemah 0,30 persen pada perdagangan Jumat. Sementara itu, rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) dalam sepekan tercatat ditutup turun 0,69 persen ke Rp16.312 per USD.
Di Asia, mayoritas mata uang juga melemah terhadap dolar AS, seperti ringgit Malaysia yang mencatat pelemahan terdalam yakni 1,21 persen, disusul won Korea yang melemah 0,57 persen, lalu yen Jepang melemah 0,28 persen. Kemudian, dolar Singapura tercatat melemah 0,14 persen, peso Filipina melemah 0,09 persen, dolar Hong Kong melemah 0,02 persen dan rupee India melemah 0,002 persen.
Mata uang Asia yang menguat hanya dolar Taiwan dan baht Thailand yang masing-masing menguat 0,29 persen dan 0,12 persen. Ssementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menguat sebesar 0,29 persen pada hari Jumat di posisi 108,50 yang menekan maka mata uang lainnya terhadap USD.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu investor sedang mempertimbangkan kemungkinan tarif AS bersamaan dengan serangkaian perintah eksekutif dan pengumuman kebijakan. Trump baru-baru ini kembali mengeluarkan ancam untuk mengenakan tarif perdagangan hingga 100 persen terhadap negara-negara BRICS yang melakukan dedolarisasi.
“Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen pada kelompok negara BRICS atas upaya mereka untuk menciptakan mata uang mereka sendiri dan menjauh dari dolar,” tulis Ibrahim dalam risetnya, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Dari dalam negeri, sentimen yang memengaruhi nilai tukar adalah kabar mengenai efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun yang dilakukan pemerintah, yang sebagian besar akan direlokasi untuk pendanaan program makan bergizi gratis (MBG). Ekonom menilai realokasi anggaran ke program makan bergizi gratis tidak akan mengerek pertumbuhan ekonomi secara signifikan, bahkan bisa berdampak negatif.
Berdasarkan pergerakan rupiah terakhir, untuk perdagangan selanjutnya mata uang Garuda diprediksi akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp16.300 hingga Rp16.360 per dolar AS.
(fjo)